Varian Tertinggi Nissan Serena Lebih Laris
Otosia.com - PT Nissan Motor Indonesia (NMI) belum lama ini meluncurkan Nissan Serena facelift. Hadir dengan desain yang lebih elegan, high MPV ini ditargetkan terjual di angka 3.000 sampai 4.000 unit per tahun.
Dari beberapa varian yang dihadirkan untuk Serena, justru varian Autech yang menjadi ujung tombak penjualan Nissan di Indonesia. Pasalnya, varian tertinggi tersebut lebih banyak diminati ketimbang tipe Serena lain.
"Konsumen yang membeli high MPV seperti Nissan Serena lebih memilih varian tertinggi, begitu juga pada X-Trail," Budi Nur Mukmin, General Manager Marketing Strategy and Communication Division Product Planning (NMI).
Menurut Budi, faktor kenyamananlah yang menjadi alasan konsumen lebih memilih varian tertinggi.
"Konsumen ini lebih melihat dari sisi kenyamanan dan spesifikasi di varian tertinggi. Untuk harga yang cuma beda beberapa puluh juta tak jadi masalah bagi mereka," jelasnya.
Berbeda dengan high MPV, hal tersebut tak berlaku pada low MPV. Segmen ini lebih banyak diisi konsumen yang memilih varian paling rendah.
"Beda dengan low MPV, justru varian termurah yang paling laku. Karena mereka lebih melihat dari sisi fungsionalnya," tuturnya.
Sumber :http://www.otosia.com/
Dari beberapa varian yang dihadirkan untuk Serena, justru varian Autech yang menjadi ujung tombak penjualan Nissan di Indonesia. Pasalnya, varian tertinggi tersebut lebih banyak diminati ketimbang tipe Serena lain.
"Konsumen yang membeli high MPV seperti Nissan Serena lebih memilih varian tertinggi, begitu juga pada X-Trail," Budi Nur Mukmin, General Manager Marketing Strategy and Communication Division Product Planning (NMI).
Menurut Budi, faktor kenyamananlah yang menjadi alasan konsumen lebih memilih varian tertinggi.
"Konsumen ini lebih melihat dari sisi kenyamanan dan spesifikasi di varian tertinggi. Untuk harga yang cuma beda beberapa puluh juta tak jadi masalah bagi mereka," jelasnya.
Berbeda dengan high MPV, hal tersebut tak berlaku pada low MPV. Segmen ini lebih banyak diisi konsumen yang memilih varian paling rendah.
"Beda dengan low MPV, justru varian termurah yang paling laku. Karena mereka lebih melihat dari sisi fungsionalnya," tuturnya.
Sumber :http://www.otosia.com/
Posting Komentar